PROFIL DARQAM

Assalamu alaikum wr. wb

Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Gombara Sulawesi Selatan yang berdiri sejak tahun 1971 adalah satu dari sedikit lembaga Pendidikan Muhammadiyah yang didedikasikan ke arah penyiapan kader ulama Muhammadiyah tersebut.
Dalam catatan sejarahnya. Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Gombara ini merupakan kelanjutan dari Pendidikan Tarjih Muhammadiyah yang diselenggarakan oleh PCM Bontoala. Pada tahun 1970 ulama Muhammadiyah dan konsultan dakwah Muhammadiyah di Sulawesi Selatan yang antara lain terdiri dari DR. S. Madjidi, KH Abdul Jabbar Asyssyiri, KH Fathul Muin DG. Magading, KH Marzuki hasan, KH Bakri Wahid dan lain-lainnya, sepakat untuk mengembangkan Pendidikan Tarjih Muhammadiyah yang ada di jalan Bandang no 7 C Ujung Pandang tersebut dengan memindahkannya di luar kota Ujung Pandang.
Setelah mendapatakan lokasi yang baru (lokasi yang sekarang) tanggal 14 April 1971 Pendidikan Tarjih Muhammadiyah tersebut resmi menjadi Pondok Pesantren Darul Arqam yang kemudian dipekuat dengan Akte Notaris no 22 tanggal 09 juni 1972.
Pada Musyawarah Muhammadiyah di Parepare, Pondok Pesantren Darul Arqam ini kemudian ditetapkan sebagai proyek Perkaderan Muhammadiyah. Penetapan Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Gombara ini sebagai proyek Perkaderan Muhammadiyah bertujuan agar lembaga pendidikan ini lebih mengoptimalkan diri sebagai sarana perkaderan Muhammadiyah. Dan dalam rangka pembinaan pondok pesantren, pada tanggal 25 Januari 1976 Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Gombara ini diserahterimakan dari PCM Bontoala kepada Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sul-Selra.
Dalam perkembangannya, Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah yang telah menghasilkan ribuan alumni yang tesebar ke seluruh penjuru Indonesia ini telah mengalami enam kali pergantian kepemimpinan, yaitu: KH Abdul Jabar Asysyiri (Allahu yarham) yang memimpin dari tahun 1971 hingga 1987. Kemudian dilanjutkan oleh KH Makmur Ali (Allahu yarham) yang memimpin dari 1987 hingga 1993. H Iskandar Tompo (1992-1994) KH Andi Bakri Kasim (1993-1994), KH Muchtar Waka (1994-2007) dan sekarang Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Gombara ini dipimpin oleh DR. KH Mustari Bosra, MA (2007-sekarang).
Sebagai sebuah lembaga pendidikan agama yang cukup mapan, Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Gombara ini dalam sejarahnya juga pernah mengalami masa-masa kejayaan dan masa-masa kesuraman. Dalam masa kejayaannya pondok pesatren ini pernah menerima seribuan santri dalam satu angkatan tahun penerimaan dan pada masa kesuramannya juga pernah hanya menerima pendaftaran kurang dari seratus santri dalam satu tahun penerimaan.
Menurut penuturan Mundzir Pondok Pesantren, KH Mustari Bosra, masa kesuraman itu terjadi ketika terjadi perselisihan paham agama antara Mundzir Pesantren kala itu dengan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah. Perselisihan yang berujung pada perpecahan pondok pesantren itu benar-benar membawa kemunduran pondok pesantren, hingga hampir mencapai titik nadzirnya.
Menurut Mundzir Pondok Pesantren yang doktor ilmu sejarah tersebut, saat sekarang Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Gombara ini masih berusaha merintis jalan untuk kembali bangun, guna mengulang dan melebihi kejayaan masa lalunya.
“Kalau kita melihat tren jumlah santri yang masuk ke Pondok Pesantren ini dalam tiga tahun terakhir yang terus menanjak naik, kita seharusnya bisa merasa optimis pondok pesantren ini akan dapat segera mengulang kejayaan yang pernah ada pada masa lalu itu,” tutur Mustari Bosra pada Suara Muhammadiyah ketika ditemui di salah satu ruang guru di pondok pesantren itu.
Berdiri di atas lahan 30.626 M2 (tiga puluh ribu enam ratus meter dua puluh enam meter persegi yang telah bersertifikat hak milik. Ditambah dengan beberapa ruang kelas dan asrama serta prasarana penunjang yang lain semisal lapangan basket, masjid, serta ladang untuk praktek perkebunan, tampilan luar pondok pesantren ini memang cukup menjanjikan. Hanya dengan sedikit polesan kecil ditambah dengan keseriusan para pengelola untuk terus-menerus mengelola pondok pesantren dengan penuh keihklasan dan pengabdian, pondok pesantren pada masa lalu yang pernah mempunyai nama besar dan juga pernah meluluskan banyak orang besar ini pasti akan segera kembali berjaya dan menjadi barometer lembaga pendidikan di Sulawesi dan Indonesia Timur.
Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah yang beralamat di Jalan Prof. Dr. Ir. Sutami Poros Tol Makassar-Maros kelurahan Pa’i Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar ini mempunyai visi; Menjadi Pondok Pesantren terkemuka di Indonesia dalam membina kader Persyarikatan yang beraklak mulia, cakap, terampil, percaya pada diri sendiri, dan berguna bagi masyarakat bangsa, dan negara.
Sedangkan misi pondok pesantren yang merupakan almamater Sekjend salah satu partai politik ini adalah 1. memerkokoh landasan ketakwaan dengan mewujudkan keshalihan yang dijiwai tauhid dan semangat amar ma’ruf nahi munkar. 2. Mengoptimalkan pengembangan bakat dan keunggulan secara intensif dan komprehensif yang dilandasi tradisi keilmuan dan keintelektualan. 3. Mempertajam semangat kepeloporan dan kepemimpinan yang dilandasi akhlakul karimah dan keikhlasan. 4 Membangun semangat kemandirian dan etos kerja yang dilandasi berbagai ketrampilan penguasaan teknologi.
Saat ini jumlah tenaga pendidikan yang ada di Pondok Pesantren Darul Arqam Gombara berjumlah 42 orang yang terdiri dari guru pelajaran, Kiai Pondok, dan tenaga akademik yang lain. Sedangkan pendidikan formal yang ada di Pondok Pesantren ini adalah SMP, MTs, MA, dan SMK. Keberagaman jenis pendidikan formal yang ditawarkan pondok pesantren ini menurut Mustari Bosra adalah untuk memenuhi keinginan para calon santri yang juga beragam pula.
Di samping menyelenggarakan pendidikan formal dan pendidikan kekepesantrenan a-la Muhammadiyah, pondok Pesantren ini juga memiliki beberapa unit badan usaha milik pesantren yang bergerak dalam bidang ekonomi dan pertanian (pembudayaan sayur-mayur dan hasil pertanian yang lain).
Sebagai salah satu lembaga pendidikan yang ditetapkan sebagai sekolah kader Muhammadiyah kita memang harus mendukung seluruh upaya untuk memajukan Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Gombara ini.
“Dengan seluruh sumber daya yang sekarang ada ditambah dengan kerja keras dan keikhlasan para pengelola serta sejarah gemilang pada masa lalu, kita semua berhak merasa yakin bahwa pondok pesantren ini akan terus dapat menyemai kader-kader yang dibutuhkan oleh bangsa, umat, dan juga Persyarikatan,” tegas Mustari Bosra mengakhiri perbincangan dengan Suara Muhammadiyah

Tinggalkan komentar